Kursus : HE23 : Kewangan Islam Tanggung Jawab Setiap Pemimpin Umat Islam ~ Sekretariat Masjid (SM) UMSKAL
Home » » Tanggung Jawab Setiap Pemimpin Umat Islam

Tanggung Jawab Setiap Pemimpin Umat Islam

"ISLAM MEMERINTAHKAN SETIAP PEMIMPIN UMAT ISLAM, BAIK DIA MEMIMPIN NEGARA, PEMIMPIN KETENTARAAN, POLITIK, EKONOMI & LAIN-LAIN, WAJIB BERTANGGUNG JAWAB KEPADA ANAK PIMPINANNYA MENGENAI AGAMA DAN AKHLAK MEREKA."

Terbayang dalam fikiran kita bahawa pemimpin ada dalam pelbagai peringkat dan dalam apa jua bidang apabila kita memperkatakan sesuatu mengenai pemimpin dan kepimpinan.
Setelah kita mengetahui pemimpin dan kepemimpinan dalam Islam itu berperingkat-peringkat, maka di sini akan memperkatakan apa tanggung jawab setiap pemimpin itu?

Ringkasnya, dalam apa peringkat jua, individu itu memimpin maka terdapat dua kewajiban yang tidak dapat dihindari dan akan dipertanggungjawabkan karena mereka adalah pemimpin Islam. Agama Islam mewajibkan setiap pemimpin umat Islam bertanggung jawab dari aspek agama dan akhlak orang yang di bawah pimpinannya.

Setiap pemimpin di akhirat kelak akan ditanya oleh ALLAH Ta’ala setiap orang di bawah pimpinannya, tidak terkecuali pemimpin besar atau kecil, umum atau khusus. Mereka tidak boleh memikirkan bidangnya saja. Dalam ajaran Islam, masalah agama terutama di sudut fardhu ain mesti diketahui, dihayati dan diamalkan oleh setiap mukallaf (muslim, baligh, berakal yang telah dapat dikenai hukum). Oleh sebab itu siapa saja yang menjadi pemimpin bertanggung jawab memastikan perkara agama dan akhlak untuk keselamatan bersama di dunia dan akhirat.

Dalam bidang fardhu kifayah, seperti ketentaraan, ekonomi, pertanian dan lain-lain. Sebagai contoh kalau ada satu golongan yang berkecimpung di bidang itu dan mencukupi keperluan umum, maka sudah memadai. Orang lain yang tidak ambil bagian di bidang itu terlepas dari dosa. Sedangkan mengetahui halal dan haram serta akhlak yang mulia, yatu memiliki sifat-sifat mahmudah, seperti adil, jujur, tawadhuk, pemurah, kasih sayang, sabar, redha, tawakal, tenggang rasa, lapang dada, pemaaf, meminta maaf, amanah diwajibkan bagi setiap orang, baik pemimpin maupun ahli.





Setiap pemimpin Islam itu TIDAK BOLEH berkata, “Saya pemimpin di bidang ketenteraan, maka tanggungjawab saya dalam ruang lingkup ketenteraan sahaja. Soal agama dan akhlak itu bukan tanggung jawab saya.” Pemimpin ekonomi pun berkata senada sebegitu dan terdapat juga pemimpin-pemimpin yang lain yang berfikiran sedemikian. Begitulah setiap pemimpin berfikir demikian. Soal agama dan akhlak itu tanggung jawab ulama, ustadz, pendakwah, pemimpin dakwah. Itulah bidang khusus mereka, begitu dalam fikiran para pemimpin itu. ALLAH dan Rasul tidak berkehendakkan sedemikian.

Di akhir zaman inilah kelemahan umat Islam, dimana pemimpin hanya memimpin di bidangnya saja. Terhadap agama dan akhlak mereka meringan-ringankannya. Itulah rahsia mengapa setiap golongan itu, susah disatukan satu sama lain. Hati berjauhan meski tidak bertengkar karena tali pengikat di kalangan umat Islam adalah agama dan akhlak sudah diputuskan. Kalaupun ada tali, tapi sudah hampir putus. Maka dari itu banyak terjadi gejala yang negatif dalam golongan—golongan manusia. Hal ini berlaku karena mereka tidak diarahkan kepada agama dan akhlak mulia oleh pemimpin, jika ada progam keagamaan pun hanya sekali-sekali. Pemimpin hanya mengutamakan bidangnya saja seolah-olah agama dan akhlak adalah persoalan individu.

Padahal umat Islam menghendaki agama dan akhlak mesti sama walaupun berasal dari berbagai bidang, karena hal itu merupakan keperluan bersama. Kalau pemimpin memperhatikan akhlak dan agama maka akan lahir ahli-ahli yang berkemajuan, berdisiplin dan berakhlak mulia karena disuluh oleh ruh Islam. Sehingga visi mereka sejalan, syiar mereka bersama dan akhlak mulianya sama.

Umat Islam sudah berfikir bahawa agama hanya untuk guru-guru agama dan ustadz-ustadz. Apakah ada di dalam kalangan umat Islam berfikir bahwa dengan berdisiplin agama dan berakhalak mulia akan merugikan umat Islam dan manusia? Apakah dengan berakhak mulia dan berdisiplin dalam agama akan menciptakan kemunduran?

SEBENARNYA KEPATUHAN DALAM AGAMA SERTA AKHLAK MULIA ITULAH YANG MENJADIKAN UMAT ISLAM BERDISIPLIN. Akan memperindah dan memperbaiki setiap profesi dalam bidang-bidang kemajuan, sehingga dapat meningkatkan kehormatan umat Islam, karena akhlak adalah universal, bahkan orang bukan Islam akan senang terhadap Islam. Dan yang terpenting adalah ALLAH dan RasulNya akan suka dan redha terhadap kita. AMIN YA RABB.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More